Minggu, 08 Februari 2015

Manggis – The secret

Manggis – The secret

Selama ini buah manggis mungkin sudah dikenal segala kalangan yang ada di indonesia. Buah ini berasa manis kemasaman saat sudah masak. Kulitnya cukup tebal. Buah ini bisa dideteksi jika sudah masak maka kulitnya akan sedikit lembek daripada saat masih mentah. Bila ditekan kulit manggis akan masuk kedalam, kalau masih mentah masih keras.

Manggis hanya bisa dimakan saat buahnya memang benar-benar masak. Jangan mencoba makan manggis yang masih mentah karena rasa dari manggis ini sangat berbeda jika masak, rasanya pahit. Ternyata penilitian baru-baru ini memiliki kandungan anti oksidan yang sangat tinggi sehingga baik bagi kesehatan. Banyak macam produk pil dari kulit manggis (ada kabar gembira untuk kita semua, kulit manggis kini ada ekstraknya – iklan). Tetapi kalau ingin buat sendiri dengan diblender juga bisa asal tahu dosisnya karena cukup bahaya jika kebanyakan.

Disini tidak akan dibahas apa itu manggis, dari mana asalnya dan manfaatnya apa. Jika pembaca beranggapan seperti itu maka anggapan anda kurang tepat. Disini akan dibahas tentang sebuah rasia yang lebih dalam dari itu. Lebih tajam daripada silet dan lebih tumpul dari sebalok kayu.
Ada pepatah mengatakan “becik ketitik, ala ketara – kebajikan dan kesalahan pasti terungkap”, pepatah ini dilambangkan oleh buah manggis. Bisakah anda menebak berapa jumlah isi dari buah manggis. Pastinya bisa, karena ada pola seperti bunga di ujung buahnya. Jumlah kelopak yang ada itu melambangkan jumlah isi dari buah manggis itu sendiri. Sehingga jika kita ingin manggis berisi lima, kita tinggal cari manggis dengan pola 5 kelopak. Gampang sekali bukan. Semua ini mengajarkan kita sebuah kejujuran itu harus dari luar dan dalam. Saat ini banyak orang menyakinkan orang lain bahwa dirinya jujur, tetapi di dalam dirinya entah bagaimana aslinya.

Kejujuran itu penting jangan hanya di luar saja tetapi di dalam juga. Kejujuran menciptakan masyarakat yang kokoh tanpa ada kecurangan, damai tanpa permusuhan. Mari kita ciptakan sebuah kejujuran seperti pola buah manggis dengan jumlah isi manggis. Tetapi apabila berubah 100% itu sulit berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya itu tidak salah, lebih baik daripada tidak merubahnya.

“Manggis, sang guru kejujuran”

Sabtu, 07 Februari 2015

Statistika - kehidupan

Menurut ahli statistik HG Wells (1800-an) - Berpikir statistik suatu saat akan menjadi kemampuanatau keahlian yang sangat diperlukan dalam masyarakat yang efisien, seperti keahlianmanusia untuk membaca dan menulis

Hm. Masyarakat tiap tahun berusaha seefisien mungkin jadi waktu itu pasti akan datang ya?

Selamat datang para ahli statistik baru yang sangat banyak. Sekarang anda berada pada daerah efisien. Jadi anda harus memahami statistik dengan benar agar bisa dianggap di masyarakat efisien.

Hahaha

Statistik dan manusia
-Seperti cerita ''of mice and man'' saja.

Laskar Diri

Pejuang adalah pahlawan
Pahlawan penolong sepenuh diri
Bukan pecundang imbalan

Aku butuh dia
Seseorang pejuang
Sepertinya bukan satu, lebih
Kumpulan para pejuang
Laskar pejuang diri
Laskar diri

Pengobat luka gesekan
Pengobar seorang pribadi
Pengekang bayangan hitam
Penasehat jiwa hilang
Penghidup diri mati

Sekarat,
Sekarat sudah
Aku butuh kau
Wahai laskar diri penyelinap diri

Jumat, 06 Februari 2015

Tak Harus


TAK HARUS 

Jala-jalaku putus
Ikan bakarku hangus
Badanku kurus
Wajahku nyuprus
Hidupku tergerus
Kena tipus
Cepat mampus
Tapi harapanku seratus

Tak ada Dia


Tak Ada DIA

apa yang ada
apa yang ada
tak ada guna
tak ada guna

apa yang tiada
apa yang tiada
takkan pernah ada
takkan pernah ada
yang ada pun tiada

Penantian

PENANTIAN

Menunggu, aku menunggu
Aku menunggu dan menunggu
Aku menunggu dan masih menunggu
Terus menunggu dan menunggu
Aku masih menunggu dan menunggu
Ya, aku masih menunggu dan menunggu
Apa kau tahu yang ku tunggu
Itu hanya suara palu

Lari

Lari

Aku berlari dan berlari
Berlari dan terus berlari
Menghindarkan diri ini dari mimpi
Mimpi yang luka yang peri
Membedakan yang serasi dan terasing
Lurus dan miring terlalu sering
Kuatkah aku ini jika trus begini

Raka yang Raka

Raka yang Raka

Apa aku bisa jadi pijakan
Sementara aku Raka yang Raka

Aku rapuh
Aku retak
Bukan tembok yang kuat

Raka yang raka
Aku Raka yang Raka

Apa Raka tak bisa lebih tegar
Menghadapi masalah tanpa selingan

Raka yang Raka
Berdirilah
Tegar
Maju
Hadapi semua

Aku Kau Ambigu

Aku Kau Ambigu

Aku bilang kau!
Aku tak bilang kau!
Siapa kau?
Dan siapa kau?

Sudah kubilang kau!
Sudah kubilang bukan kau!
Ya kau!
Ya bukan kau!
Kau atau kau?

Mungkin kau yang harus bilang kau!
Bukan Aku
Kau ambigu

Kamis, 05 Februari 2015

Semangat untuk diri

Selamat datang kawan
Selamat datang kawan
Selamat datang kami ucapkan
Terima kami yang ingin maju bersama-sama
Terima kami yang ingin maju bersama-sama
#dari kemampuan kita yang menasehati

Jangan menyerah dengan keterbatasan
Jika itu memang takdir
Lakukan dan jalankan
Selama itu baik bagi semua

Ingatlah
Angin darat pasti kembali ke laut

Siapa aku?

Engkau bukan binatang!
Engkau tahu baik buruk
Tapi kenapa?
Keburukanmu to be continuoued
Hewan pun memilih apa yang baik bagi dirinya